Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

catatan kecil kab. anambas bag. 1

#Bagian 1 Secara Geografis , Kabupaten Kepulauan Anambas terletak antara 2”10”0”-3”40”0” LU s/d 105”15”0”-106”45”0” BT ( Sumber: UU No. 33 Tahun 2008 ). Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah lainnya, hal ini dikarenakan sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan dan pulau-pulau yang tersebar di Perairan Laut Natuna dan Laut Cina Selatan. Wilayah Administrasi Kabupaten Kepulauan Anambas menurut UU No. 33 Tahun 2008 yang memuat pulau-pulau besar dan kecil serta pulau terluar dengan batas wilayah adalah : Sebelah Utara                : Laut Cina Selatan Sebelah Selatan               : Kepulauan Tembelan Sebelah Barat                  : Laut Cina Selatan SebelahTimur                  : Laut Natuna Brdasarkan hasil verifikasi penamaan pulau yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Departemen Dalam Negeri, Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai 283 pulau, termasuk didalamnya 5 pulau terlua
ASAL  USUL  DESA WALED   (Bahasa Sunda) Kecap waled asalna tina bahasa sunda. Anu hartosna leutak (lumpur). Baheulana desa waled t eh laut jawa. ciri-ciri laut baheulana nyaeta di pasir maneungteung sapapanjangna bagian handap loba pasir-pasir, sato-sato laut. Contona kerang, kijing laut, kuda laut, jeung sajabana. Beuki lila laut beuki saat ka Beulah kaler. Anu ayeuna pantai gebang. Desa waled asalna tina leutak laut ditambah leutak cisanggarung ti pagunungan daerah kuningan. lila-lila saparantosna leutak teh jadi garing sarta jadi taneuh dina jero ratusan tahun. Jalma-jalma di daerah waled   ngadamel lembur/ dayeuh sarta dingaranan waled. Desa waled keur zaman panjajahan aya dua, nyaeta waled pacinan jeung waled girang. Disebut teh waled pacinan kusabab masyarakatna loba cina. Waled pacinan saenggesna merdeka sekitar 60an diganti jadi desa waled kota. Sebab pernahna di ibu kota kecamatan waled. Waled girang diganti ku waled desa. waled desa dimekarkeun jadi dua desa nyae
TEOREMA BAHAGIA ini bukan karena dia memberi asa berlebih memberi berjuta nikmat tak berpenghujung bukan karena jelaga kegalauan  yang memudar kian namun karena sebuah rasa tahu diri ya, tahu akan hakikat diri bahwa disaat suka masih memantaskan diri mengingat padanya masih menyepadankan dengan sejawat masih bersahaja dengan seksama terhadap khalayak yang biasa bukan membangga bukan telak akan ego kata orang,,, bahagia itu sederhana jangan lupa bahagia yaa katanya bahagia itu melihat orang lain senang bahagia itu fitrah bahagia itu blablablabla. namun bagiku.... bahagia itu... syukur. khusyu akan tadabur, tentram dalam tasyakur dan gemar tersungkur dalam sujud syukur jauh dari rasa takabbur dan selalu mengingat diri kelak akan dikubur
Gambar
METODE CURAH GAGASAN TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN BERPIDATO DI KELAS V SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V B Sekolah Dasar Negeri Ujungberung I , Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung) ADI SINGGIH NUGRAHA 0903029 ABSTRAK Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana metode curah gagasan terstruktur dapat meningkatkan kemampuan berpidato (keterampilan berbicara) di kelas V Sekolah Dasar. Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana aktivitas, proses dan kemampuan siswa kelas V SD dalam kemampuan berpidato (berbicara) dengan menggunakan metode curah gagasan terstruktur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas, proses dan kemampuan siswa dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan Metode Curah Gagasan Terstruktur di Kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) John Elliot. Dilakukan dalam tiga siklus dan terdiri dari tiga tindakan tiap siklusnya. Instrumen penelitian yang dig